Senin, 07 Mei 2012

laporan histologi kelenjar


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelenjar adalah suatu sel atau beberapa sel tubuh yang menghasilkan substansi khusus untuk bagian lain dari tubuh. Jaringan epitel kelenjar yaitu jaringan yang dibentuk oleh sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu secret cair yang komposisinya berbeda dengan komposisi darah dan cairan intra sel. Proses ini disertai dengan sintesis makromolekul intra sel. Senyawa-senyawa tersebut biasanya disimpan dalam bentuk butir-butir kecil yang disebut granula sekrotori. Kelenjar dibentuk dari jaringan epitel. Sel-sel epitel berpoliferasi dan menembus ke dalam jaringan penyambung atau jarinagn ikat. Mereka dapat mempertahankan hubungannya dengan epitel atau tidak. Bila hubungan tidak dipertahankan terbentuk kelenjar endokrin. Sel-sel elenjar ini dapat tersusun dalam bentuk tali atau folikel. Lumen follikel mengumpulkan sejumlah besar sekresi. Bila hubungannya diperthankam maka terbentuj kelenjar eksokrin.(Anonim1 2009 : 1)
Pada umumnya kesatuan-kesatuan kelenjar bergabung membentuk kelenjar besar, sehingga masing-masing ductus excretoriusnya bermuara ke dalam saluran yang lebih besar. Seluruh kelenjar tersebut di bungkus oleh kapsel jaringan pengikat yang melanjutkan masuk ke dalam bagian dalam dari kelenjar sehingga seluruh kelenjar tersebut dibagi-bagi dalam lobus dan jaringan pengikat yang membatasi dinamakan septum interlobaris. Selajutnya jaringan pengikat tersebut juga membagi-bagi kelenjar dalam satuan yang lebih kecil yang dinamakan lobulus. Pada beberapa kelenjar, tampak bahwa beberapa septum seolah-olah menuju ke satu arah yaitu kearah saluran utama memasuki kelenjar. Saluran utama kelenjar tersebut menerima saluran dari setiap lobus yang dinamakan duktus lobaris. Saluran ini menerima duktus interlobularis yang berjalan dalam septum interlobularis. Duktus interlobularis menerima saluran yang lebih kecil dari lobulus yang dinamakan duktus intralobularis yang hanya sedikit dibungkus oleh jaringan pengikat. Duktus intralobularis menerima sekret kelenjar melalui duktus intercalaris yang menampung langsung dari pars secretoria atau melalui canalicali intercellularis yang merupakan celah-celah diantara masing-masing sel-sel kelenjar. (Tadeus 2009 : 11)
Berdasarkan pemanfaatan hasil kelenjarnya secara garis besar dibedakan menjadi kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. Krin berasal dari kata krinos yang berarti memisahkan atau menghasilkan. Kelenjar eksokrin dimaksudkan untuk kelenjar-kelenjar yang biasanya mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya yang selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. Apabila hasilnya diangkut oleh pembuluh darah atau pembuluh limfa, maka kelenjar demikian dimasukkan kedalam kelenjar endokrin atau kelenjar hormon. Karena kelenjar hormon tidak memiliki saluran keluar kadang-kadang dinamakan juga sebagai kelenjar buntu dan hasilnya dinamakan hormon. Namun bagi beberapa kelenjar endokrin yang tidak mempunyai saluran keluar tidak dapat dimasukkan sebagai kelenjar hormon.
(Syamsul Huda 2011 : 3)


1.2  Tujuan
Adapun tujuan pratikum ini adalah untuk mengenali dan dapat membedakan kelenjar endokrin dan eksokrin yang ada pada organ tubuh makhluk hidup khususnya pada manusia dan hewan.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan  hormon  yang  tersirkulasi di tubuh  melalui aliran darah untuk  memengaruhi organ-organ lain. Hormon  bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam  tubuh, yang selanjutnya akan  menerjemahkan "pesan"tersebut menjadi suatu tindakan. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar (ductus exkretorius). Yang termasuk susunan endokrin ialah : hipotalamus, kelenjar hipofisis (pituitaria), kelenjar pineal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, pulau-pulau lingerhans pancreas, korteks, dan medulla anak ginjal, ovarium, testis dan sel endokrin sel endokrin disalurkan cerna yang disebut sel amine preacursor uptake and decarboxylation (sel APUD). Tidak semua kelenjar endokrin disusun  dalam  kesatuan  kelenjar khusus, melainkan tersebar dalam suatu organ (testis, ovarium, dan selaput lendir usus). Sebagian kelenjar endokrin membentuk suatu kesatuan yang dibungkus oleh jaringan pengikat (hypophisis cerebri).Ada bentuk khusus dari kelenjar endokrin yang merupakan campuran kelenjar endokrin-eksokrin. Jenis kelenjar ini terdapat pada pancreas dimana kelenjar endokrin sebagai pulau-pulau diantara kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin sebagai insula langerhans.
( Anonim2 2011 : 1)
Air liur atau saliva mengandung dua tipe pengeluaran atau sekresi cairan yang utama yakni sekresi serus yang mengandung ptyalin (suatu alfa amylase) yang merupakan enzim untuk mencernakan karbohidrat dan sekresi mucus yang mengandung musin untuk tujuan pelumasan atau perlindungan permukaan yang sebagian besar dihasilkan oleh kelenjar parotis. Cairan tipe mucus itu disekresikan atau dikeluarkan setiap detik sepanjang waktu kecuali saat tidur yang produksinya lebih sedikit. (Hilda 2010 :2)
Menurut  Syamsul Huda  (2011: 8)  Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis, memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
a.    Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misal hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
b.   Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu, misal hormon kelamin.
c.    Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misal hormon pertumbuhan, hormon timus.
     Menurut Tadeus (2009 : 7) Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis, memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Oleh karena hormon sebagai hasil kelenjar endokrin dalam kadar yang sangat rendah sudah menunjukkan pengaruhnya, maka  hormone  tersebut tidak selalu harus diangkut oleh pembuluh darah, namun harus di timbun terlebih dahulu. Penimbunan pada hormon  pada tingkat pertama dapat dilakukan intraseluler sebagai butir-butir sekresi yang selanjutnya dapat ditimbun ekstraseluler di dalam celah-celah antar sel kelenjar atau dibatasi dalam suatu bentuk ruang yang dinamakan folikel (glandula thyroidea). Berdasarkan aspek macam dan letaknya kelenjar buntu dibedakan menjadi kelenjar hipofisis,terletak di dasar otak besar dan kelenjar tiroid atau kelenjar gondok yang terletak didaerah leher. Sedangkan sel kelenjar multi sel,  dikenal tiga macam kelenjar yaitu :
1)   Kelenjar merokrin
Kelenjar merokrin adalah kelenjar  yang bahan getahannya saja yang digetahkan, sedangkan selnya sendiri tetap ada. Pada saat sekresi tidak akan terjadi kerusakan pada selnya ataupun tidak ada bagian sel yang ikut disekresikan(glandula subdorifera). sekresi dilakukan dengan eksositosis contoh dari kelenjar ini adalah kelenjar ludah dan pancreas. Pada saat sekresi tidak akan terjadi kerusakan pada selnya ataupun tidak ada bagian sel yang ikut disekresikan (glandula subdorifera).
2)   Kelenjar apokrin
Kelenjar jenis ini pada saat sekresi, ada sebagian dari puncak sel ikut bersama-sama disekresikan sehingga tampak adanya tonjolan-tonjolan di bagian pucak sel kelenjar (glandula axillaris dan glandula circumanale). Misalnya pada kelenjar peluh. Kelenjar peluh khusus terletak pada ketiak dan organa genetalia luar, yang mana ia aktif setelah akil baligh.
3)   Kelenjar holokrin
Kelenjar jenis ini akan mengalami kerusakan pada waktu melangsungkan sekresi sehingga sekretnya bercampur dengan bagian sel yang telah mati (glandula sebacea).
Menurut Anonim1 (2009 : 4) Berdasarkan sifat sekresinya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi :
1.      Kelenjar Sitogen
Kelenjar sitogen adalah kelenjar yang menghasilkan sel-sel sebagai sekrretnya. Contohnya pada testis dan ovarium.
2.      Kelenjar Nonsitogen
Kelenjar nonsitogen adalah kelenjar yang hasilnya tidak mengandung sel-sel.Dari jenis kelenjar ini dibedakan menjadi kelenjar mukosa, kelenjar serosa, dan kelenjar seromukosa (campuran).
Menurut Tadeus (2009 : 10) Kelenjar eksokrin : adalah kelenjar tubuh yang dapat melepaskan sekret melalui saluran kelenjar (duktus ekskretorius), misalnya kelenjar ludah atau langsung dalam rongga alat berdekatan, misalnya pada kelenjar dinding usus. Getah dari kelenjar eksokrin biasanya berupa lendir atau lilin selain itu  sekret yang dihasilkan juga dapat berupa enzim,keringat, atau ludah bahkan ada juga yang sewaktu-waktu dapat mengeluarkan sekret berupa racun. Sel-sel yang menghasilkan sekret tersebut dinamakan eksokrinosit.  Kelenjar  eksokrin uniseluler, misalnya : sel goblet (sel penghasilmukus pada usus halus dan saluranpencernaan). Kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. Kelenjar eksokrin dapat digolongkan menurut dasar tertentu.  Kelenjar eksokrin dapat dibedakan menurut jumlah sel, jenis sekret dan cara sekretori. Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, maka dapat digolongkan ke dalam :
a.       Kelenjar uniseluler
Kelenjar jenis ini tidak memiliki saluran keluar, karena biasanya terdapat pada epitel
permukaan, misalnya pada epitel usus sebagai sel piala.
b.      Kelenjar multiseluler





BAB III
METODE PRATIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Pratikum dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 12.30 WIB, Hari Kamis, tanggal 01 Maret 2012. Bertempat di Laboratorium Biologi, Laboratorium  Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI, Palembang.

3.2  Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada pratikum ini yaitu mikroskop. Bahan-bahan yang digunakan dalam pratikum ini yaitu preparat apusan seperti: Preparat kelenjar eksokrin simpleks tidak bercabang pada usus besar, Preparat kelenjar eksokrin tubular simpleks bercabang di lambung, Preparat kelenjar eksokrin tubular bergelung dikulit, Preparat kelenjar eksokrin asinar kompleks pada kelenjar mamae, Preparat kelenjar eksokrin tubule asinar kompleks pada kelenjar liur (parotis submandibular 2 sub lingual), Preparat kelenjar tubule asinar kompleks pada kelenjar liur submaksilaris, dan Preparat kelenjar endokrin di Pulau Langerhans pada pancreas, Preparat kelenjar endokrin pada ovarium dan testis.

3.3  Cara Kerja
Adapun cara kerja pratikum ini adalah : Siapkan mikroskop, dan preparat-preparat apusan tersebut, Letakkan preparat-preparat apusan tersebut satu persatu diatas meja mikroskop, Amati bentuk preparat-preparat tersebut dan gambarkan hasil pengamatan, Lengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, kemudian membuat pembahasan  hasil pengamatan beserta kesimpulannya.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
            Dari hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui cirri-ciri atau bagian-bagian jaringan kelenjar. Bila dilihat dari hasil gambar yang didapat dari masing-masing bahan dapat dijelaskan bahwa :

1.      Gambar I : kelenjar eksokrin simpleks tidak bercabang pada usus besar


(Sumber : Eroschenko 2003 : 19)


Epitel                 Klasifikasi
permukaan        Kingdom         : Animalia
Sel-sel                Filum               : Chordata
sekretoris           Kelas               : Mamalia
Ordo                : Primata
Famili              : Homonidae
Genus              : Homo
Spesies            : Homo sapiens

Deskripsi :
Usus besar terdiri atas membrane mukosa tanpa lipatan kecuali pada bagian distalnya (rectum). Tidak terdapat vili pada bagian usus ini. Epitel yang membatasi adalah toraks dan mempunyai daerah kutikula tipis. Kelenjar intestinal Lieberkuhn adalah panjang dan ditandai oleh banyak sel goblet dan sedikit sel argentafin. (Jun Queira C 1991 : 331)







2.      Gambar II : kelenjar eksokrin tubular simpleks bercabang di lambung


(Sumber : Eroschenko 2003 : 19)
Epitel permukaan
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mamalia
Sel-sel                Ordo                : Primata
seketoris                        Famili              : Homonidae
Genus              : Homo
Spesies            : Homo sapiens

Deskripsi :
            Lambung merupakan segmen saluran pencernaan yang melebar, yang fungsi utamanya adalah menambah cairan pada makanan yang dimakan, mengubahnya menjadi bubur yang liat dan melanjutkan proses pencernaan.masing-masing bagian lambung mengandung kelenjar-kelenjar gastric dengan struktur yang berbeda, sedangkan gastric pit mempunyai morfologi yang sama pada semua bagian lambung. Kelenjar-kelenjar gastri terletak dalam lamina propria dan tidak pernah meluas melalui muskularis mukosa sampai kedalam submukosa. Kardia merupakan pita serkuler sempit pada peralihan antara esophagus dan lambung. Lamina proprianya mengandung kelenjar-kelenjar kardia tubular simpleks bercabang. Bagian terminal kelenjar-kelenjar ini seringkali bergelung dan sering mempunyai lumen yang besar. Sel-sel sekresi mereka menghasilkan mucus.Kelenjar-kelenjar ini mempunyai struktus saam seperti kardia bagian terminal oesofagus dan mengandung enzim lisosom. (Jun Queira C 1991 : 316)






3.      Gambar III : kelenjar eksokrin tubular bergelung dikulit


(Sumber : Eroschenko 2003 : 21)
Duktus ekskretorius
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mamalia
Sel-sel                Ordo                : Primata
sekretorius          Famili              : Homonidae
Genus              : Homo
Spesies            : Homo sapiens

Deskripsi :
Hal ini diperkuat oleh Gerrit Bevelander (1988 : 215)  Kelenjar kulit terbagi menjadi dua yaitu kelenjar keringat dan kelenjar lemak. Kelenjar keringat berbentuk tubula sederhana dengan bagian-bagian sekresi yang memuntir atau bergelung. Bagian ini dapat terletak dalam jaringan subkutancus atau dibagian yang lebih dalam dari korium dan berada dalam satu baris  denag epitel kubis atau torak. Jun Queira C (1991 : 389)  Kulit adalah satu organ yang paling berat, diamana kulit tersususn atas lapisan epitel yang berasal dari ectoderm, epidermis, dan suatu lapisan jarinag peyambung yang berasal dari mesoderm, dermis atau korium. Kelenjar kulit dibagi menjadi dua yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kelenjar sebasea merupakan kelenjar asiner yang biasanya mempunyai banyak muara asinus dalam duktus yang pendek. Kelenjar keringat merupakan elenjar simpleks, bergelung, tubulosa. Duktusnya tidak bercabang dan lebih kecil garis tengahnay daripada bagian sekretois. Bagian sekretoris kelenjar ini tertanam dalam dermis, bergaris tengah sekitar 0,4 mm, dan dikelilingi oleh sel-sel mioepitel.





4.      Gambar IV  : kelenjar eksokrin asinar kompleks pada kelenjar mamae



(Sumber : Eroschenko 2003 : 21)
Duktus               Klasifikasi
ekskretorius        Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Primata
Famili              : Homonidae
Asini                 Genus              : Homo
sekretoris           Spesies            : Homo sapiens

Deskripsi :
            Tiap-tiap kelenjar mammae terdiri atas 15-25 lobus ireguler jenis tubule alveolar kompleks yang fungsinya mengekresi susu untuk member makanan pada bayi yang baru lahir. Tiap-tiap lobus dipisahkan satu sama lain oleh jarinagn penyambung padat dan banyak jaringan adipose dan benar-benar merupakan suatu kelenjar dengan saluran keluarnya sendiri. Kelenjar ini timbul pada embrio manusia yang panjangnya 8 mm sebagai suatu penebalan epidermis,”garis susu”. Kelenja mammae terdiri atas sinus-sinus laktiferus dan duktus laktiferus yang banyak bercabang-cabang yang mempunyai kelompokkan sel pada ujung-ujungnya. Kelenjar-kelenjar mmae mengalami pertumbuhan ynag hebat selama kehamilan sebagai akibat proliferasi dan percabangan-percabangan duktus laktiferus dengan akibat pembentukan tubulus dan alveoli sekretoris aktif. (Jun Queira C 1991 : 484)









5.      Gambar V : kelenjar eksokrin tubule asinar kompleks pada kelenjar liur (parotis submandibular 2 sub lingual)


 
(Sumber : Eroschenko 2003 : 23)

    Duktus ekskretorius
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
    Kelenjar         Filum               : Chordata
   sekretorius          Kelas               : Mamalia
   tubular                                Ordo                : Primata
   Kelenjar          Famili              : Homonidae
   sekretoris        Genus              : Homo
    asinar             Spesies            : Homo sapiens

Deskripsi :
Menurut hasil pengamatan pada kelenjar liur ditemukan kelenjar eksokrin tubuler asiner kompleks. Hal ini diperkuat oleh Anonim2 (2011 : 4) Kelenjar tubulo-alveoler kompleks (Compound tubulo-alveolar gland): Kelenjar ini mempunyai pars sekretoria berbentuk alveoler dan beberapa saluran keluar yang bermuara dalam saluran keluar utama. Contoh pada kelenjar parotis, kelenjar submandibularis. Menurut Rhezvolution (2008 : 1) Kelenjar saliva yang utama adalah kelenjar parotis, submandibular, dan sublingualis. Hal ini diperkuat oleh Gerrit Bevelander (1988 : 277) kelenjar sublingual adalah kelenjar campuran pada manusia dan merupakan kelenjar utama yang terkecil. System saluran kelenjar sublingual berbeda dengan kelenjar ludah lainnya karena saluran interkalernya biasanya tidak ada sama sekali dan saluran bercorak atau saluran ludahnya sedikit jumlahnya. Kelenjar ini bersifat mukosa.
Kelenjar parities adalah kelenjar asinosa bercabang. Kelenjar submandibularis adalah kelenjar tubule asiner bercabang. Bagian sekretorisnya mengandung sel-sel mukosa murni dan seromukosa. Kelenjar sublingualis adalah kelenjar tubule-asiner bercabang. Akan tetapi dia tidak mempunyai asini yang semata-mata dibentuk oleh sel-sel serosa,dan sel-sel mukosa menyolok pada kelenjar sublingualis.
(Jun Queira C 1991 : 339)
6.      Gambar VI : kelenjar tubule asinar kompleks pada kelenjar liur submaksilaris



Unsur sekresoris
asinar

Jaringan ikat

Duktus ekskretorius


Sel mukosa

Sel serosa

Duktus eksretoris
                               
Unsure sekretoris
tubular


Duktus eksretorius



 (Sumber : Eroschenko 2003 : 23)

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Primata
Famili              : Homonidae
Genus              : Homo
Spesies            : Homo sapiens


Deskripsi :
Menurut pengamatan yang dilakuakn kelenjar tubule asiner kompleks terdapat pada kelenjar liur sbmaksilans. Hal ini diperkuat oleh Gerrit Bevelander (1988 : 273) kelenjar submaksiler merupakan kelenjar campuran, tetapi bandingan alveolus mukosa dan serosa bervariasi pada berbagai spesies. Pada kelenjar subaksiler terdapat saluran-saluran eksresi,sekresi dan interkaler,tetapi saluran interkalernya pendek dan sulit dijumpai.


7.      Gambar VII : kelenjar endokrin di Pulau Langerhans pada pankreas

(Sumber : Eroschenko 2003 : 25)

Bagian endokrin

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Bagian               Kelas               : Mamalia
eksokrin             Ordo                : Primata
Famili              : Homonidae
Genus              : Homo
Spesies            : Homo sapiens

Deskripsi :
            Hal ini diperkuat oleh Gerrit Bevelander (1988 : 283) Pulau Langerhans merupakan kumpulan sel-sel yang lahir sebagai pertumbuhan keluar dari dinding saluran pancreas sewaktu kehidupan embrional. Pada pulau langerhans ini tidak mengeluarkan sekresinya ke dalam tubulanya,  melainkan memelihara sisa hubungannya melalui suatu tali sel-sel yang tidak berlumen. Dimana pulau ini mengeluarkan sekresi melalui gulungan tali-tali yang beranastomose dari sel yang tertembus oleh anyaman kapiler. Hal serupa dikemukaan oleh Jun Queira C (1991 : 429) Pulau-pulau Langerhans merupakan bagian endokrin pancreas dan tampak sebagai kelompokan sel-sel yang berbentuk bulat yang terendam dalam jaringan eksokrin pancreas. Jumlah sel-sel endokrin dalam pulau-pulau berbeda-beda, dan pada banyak keadaan, tiap-tiap sel endokrin terselip di antara sel-sel eksokrin pancreas.  







8.      Gambar VIII: kelenjar endokrin pada ovarium dan testis

Testis (Sumber : Eroschenko 2003 : 27)
Cortex
Ovarium (Sumber : Eroschenko 2003 : 27)
Bagian endokrin

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Primata
Cortex               Famili              : Homonidae
Genus              : Homo
Medulla             Spesies            : Homo sapiens

Deskripsi :
            Ovarium merupakan badan berbentuk amandel bergaris tengah sampai 5 cm, lebar 1,5-3 cm dan tebal 0,6-1,5 cm. Setelah ovulasi, sel-sel granulose dan sel-sel tekainternal yang tersisa dalam ovarium membentuk kelenjar endokrin sementara yang dinamakan korpus luteum (badan kuning). Testis merupakan kelenjar tubuler kompleks yang mempunyai 2 fungsi reproduksi dan hormonal. Testes berkembang pada dinding dorsal rongga peritoneum dan kemudian tersuspensi dalam skrotum di luar rongga abdomen pada ujung funikulus sperma tikus, masing-masing membawa kantong serosa dari peritonem yang dinamakan tunika vaginalis. Tunika ini terdisri atas lapisan pariental pada bagian luar dan lapisan visceral pada bagian dalam, menutupi tuninka albugenia pada sisi anterior dan lateral testis.  (Jun Queira C 1991 : 468)




BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pratikum maka dapat disimpulkan :
1.      Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang disekresikan melalui duktus yang disalurkan melalui saluran permukaan epitel.
2.      Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki duktus sekresi dikeluarkan secara langsung ke dalam pembuluh darah.
3.      Bagian dari kelenjar eksokrin adalah bagian secretor dan duktus kelenjar. Secretor merupakan bagian sel yang bertanggung jawab untuk proses sekresi,sedangkan duktus kelenjar adalah bagian yang berfungsi menyalurkan sekresi kebagian luar kelenjar.
4.      Kelenjar tubuler sederhana terbagi menjadi kelenjar tubuler lurus (kelenjar usus besar), kelenjar tubuler bergelung (glandula subdoripera), dan kelenjar tubuler bercabang (glandula uterine).










DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2009. Epitel-kelenjar

Anonim2 2011.Kelenjar-Ludah

Bevelander, Gerrit & Rameley, Judit A.1988.DASAR2 HISTOLOGI.
Jakarta.Erlangga : xii + 496 hlm

Hilda.2010.Kelenjar ludah

Huda,Syamsul.2011.Kelenjar Eksokrin

Junqueira,Luis.C dan Carneiro, Jose.1991.HISTOLOGI DASAR.Adji Dharma.-Ed.3-
Jakarta : xii-496 hlm

Tadeus.2009.Histologi-Jaringan-Epitel

Victor P.Eroschenko.2003.Atlas Histologi.EGC.Jakarta : xiv-361 hlm

1 komentar:

  1. Caesars Casinos - Dr.MCD
    Caesars Casino has a number of table 오산 출장마사지 games including 강원도 출장마사지 blackjack, 구미 출장안마 poker, and roulette. The casino 광주광역 출장마사지 also has 광양 출장안마 a live dealer area. The casino also offers live

    BalasHapus