BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kelenjar adalah suatu sel atau beberapa sel
tubuh yang menghasilkan substansi khusus untuk bagian lain dari tubuh. Jaringan epitel kelenjar yaitu jaringan yang
dibentuk oleh sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu secret cair yang
komposisinya berbeda dengan komposisi darah dan cairan intra sel. Proses ini
disertai dengan sintesis makromolekul intra sel. Senyawa-senyawa tersebut
biasanya disimpan dalam bentuk butir-butir kecil yang disebut granula
sekrotori. Kelenjar dibentuk dari jaringan epitel. Sel-sel epitel berpoliferasi
dan menembus ke dalam jaringan penyambung atau jarinagn ikat. Mereka dapat
mempertahankan hubungannya dengan epitel atau tidak. Bila hubungan tidak
dipertahankan terbentuk kelenjar endokrin. Sel-sel elenjar ini dapat tersusun
dalam bentuk tali atau folikel. Lumen follikel mengumpulkan sejumlah besar
sekresi. Bila hubungannya diperthankam maka terbentuj kelenjar eksokrin.(Anonim1
2009 : 1)
Pada
umumnya kesatuan-kesatuan kelenjar bergabung membentuk kelenjar besar, sehingga
masing-masing ductus excretoriusnya bermuara ke dalam saluran yang lebih besar.
Seluruh kelenjar tersebut di bungkus oleh kapsel jaringan pengikat yang
melanjutkan masuk ke dalam bagian dalam dari kelenjar sehingga seluruh kelenjar
tersebut dibagi-bagi dalam lobus dan jaringan pengikat yang membatasi dinamakan
septum interlobaris. Selajutnya jaringan pengikat tersebut juga membagi-bagi
kelenjar dalam satuan yang lebih kecil yang dinamakan lobulus. Pada beberapa
kelenjar, tampak bahwa beberapa septum seolah-olah menuju ke satu arah yaitu
kearah saluran utama memasuki kelenjar. Saluran utama kelenjar tersebut
menerima saluran dari setiap lobus yang dinamakan duktus lobaris. Saluran ini
menerima duktus interlobularis yang berjalan dalam septum interlobularis.
Duktus interlobularis menerima saluran yang lebih kecil dari lobulus yang
dinamakan duktus intralobularis yang hanya sedikit dibungkus oleh jaringan
pengikat. Duktus intralobularis menerima sekret kelenjar melalui duktus intercalaris
yang menampung langsung dari pars secretoria atau melalui canalicali
intercellularis yang merupakan celah-celah diantara masing-masing sel-sel
kelenjar. (Tadeus 2009 : 11)
Berdasarkan
pemanfaatan hasil kelenjarnya secara garis besar dibedakan menjadi kelenjar
eksokrin dan kelenjar endokrin. Krin berasal dari kata krinos yang berarti memisahkan atau
menghasilkan. Kelenjar eksokrin dimaksudkan untuk
kelenjar-kelenjar yang biasanya mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil
kelenjarnya yang selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh.
Apabila hasilnya diangkut oleh pembuluh darah atau pembuluh limfa, maka
kelenjar demikian dimasukkan kedalam kelenjar endokrin atau kelenjar hormon.
Karena kelenjar hormon tidak memiliki saluran keluar kadang-kadang dinamakan
juga sebagai kelenjar buntu dan hasilnya dinamakan hormon. Namun bagi beberapa
kelenjar endokrin yang tidak mempunyai saluran keluar tidak dapat dimasukkan
sebagai kelenjar hormon.
(Syamsul
Huda 2011 : 3)
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pratikum
ini adalah untuk mengenali dan dapat membedakan kelenjar endokrin dan eksokrin yang
ada pada organ tubuh makhluk hidup khususnya pada manusia dan hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem
endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan"
dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan"tersebut
menjadi suatu tindakan. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai
saluran keluar (ductus exkretorius). Yang termasuk susunan endokrin ialah :
hipotalamus, kelenjar hipofisis (pituitaria), kelenjar pineal, kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, kelenjar timus, pulau-pulau lingerhans pancreas, korteks,
dan medulla anak ginjal, ovarium, testis dan sel endokrin sel endokrin
disalurkan cerna yang disebut sel amine preacursor uptake and decarboxylation
(sel APUD). Tidak semua kelenjar endokrin disusun dalam kesatuan kelenjar khusus, melainkan tersebar dalam
suatu organ (testis, ovarium, dan selaput lendir usus). Sebagian kelenjar
endokrin membentuk suatu kesatuan yang dibungkus oleh jaringan pengikat
(hypophisis cerebri).Ada bentuk khusus dari kelenjar endokrin yang merupakan
campuran kelenjar endokrin-eksokrin. Jenis kelenjar ini terdapat pada pancreas
dimana kelenjar endokrin sebagai pulau-pulau diantara kelenjar eksokrin.
Kelenjar endokrin sebagai insula langerhans.
( Anonim2 2011 : 1)
Air liur atau saliva mengandung dua
tipe pengeluaran atau sekresi cairan yang utama yakni sekresi serus yang
mengandung ptyalin (suatu alfa amylase) yang merupakan enzim untuk mencernakan
karbohidrat dan sekresi mucus yang mengandung musin untuk tujuan pelumasan atau
perlindungan permukaan yang sebagian besar dihasilkan oleh kelenjar parotis.
Cairan tipe mucus itu disekresikan atau dikeluarkan setiap detik sepanjang waktu
kecuali saat tidur yang produksinya lebih sedikit. (Hilda 2010 :2)
Menurut Syamsul Huda
(2011: 8) Hormon berfungsi untuk
mengatur homeostasis, memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan tingkah
laku. Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
a. Kelenjar
yang bekerja sepanjang hayat, misal hormon yang memegang peranan dalam
metabolisme.
b.
Kelenjar yang bekerja mulai masa
tertentu, misal hormon kelamin.
c. Kelenjar
yang bekerja sampai masa tertentu saja, misal hormon pertumbuhan, hormon timus.
Menurut Tadeus
(2009 : 7) Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis, memacu pertumbuhan,
reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Oleh karena hormon sebagai hasil kelenjar endokrin dalam
kadar yang sangat rendah sudah menunjukkan pengaruhnya, maka hormone
tersebut tidak selalu harus diangkut oleh pembuluh darah, namun harus di
timbun terlebih dahulu. Penimbunan pada hormon
pada tingkat pertama dapat dilakukan intraseluler sebagai butir-butir
sekresi yang selanjutnya dapat ditimbun ekstraseluler di dalam celah-celah
antar sel kelenjar atau dibatasi dalam suatu bentuk ruang yang dinamakan
folikel (glandula thyroidea). Berdasarkan aspek macam dan
letaknya kelenjar buntu dibedakan menjadi kelenjar hipofisis,terletak di dasar
otak besar dan kelenjar tiroid atau kelenjar gondok yang terletak didaerah
leher. Sedangkan sel kelenjar multi sel, dikenal tiga macam kelenjar yaitu :
1) Kelenjar merokrin
Kelenjar
merokrin adalah kelenjar yang bahan getahannya saja yang digetahkan,
sedangkan selnya sendiri tetap ada. Pada saat sekresi tidak akan terjadi
kerusakan pada selnya ataupun tidak ada bagian sel yang ikut
disekresikan(glandula subdorifera). sekresi dilakukan dengan eksositosis
contoh dari kelenjar ini adalah kelenjar ludah dan pancreas. Pada saat sekresi tidak akan
terjadi kerusakan pada selnya ataupun tidak ada bagian sel yang ikut
disekresikan (glandula subdorifera).
2) Kelenjar apokrin
Kelenjar jenis ini pada saat sekresi,
ada sebagian dari puncak sel ikut bersama-sama disekresikan sehingga tampak
adanya tonjolan-tonjolan di bagian pucak sel kelenjar (glandula axillaris dan
glandula circumanale). Misalnya pada kelenjar peluh. Kelenjar peluh khusus
terletak pada ketiak dan organa genetalia luar, yang mana ia aktif setelah akil
baligh.
3) Kelenjar holokrin
Kelenjar
jenis ini akan mengalami kerusakan pada waktu melangsungkan sekresi sehingga
sekretnya bercampur dengan bagian sel yang telah mati (glandula sebacea).
Menurut Anonim1 (2009 :
4) Berdasarkan sifat sekresinya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi :
1. Kelenjar Sitogen
Kelenjar
sitogen adalah kelenjar yang menghasilkan sel-sel sebagai sekrretnya. Contohnya
pada testis dan ovarium.
2.
Kelenjar
Nonsitogen
Kelenjar nonsitogen adalah kelenjar yang hasilnya tidak
mengandung sel-sel.Dari jenis kelenjar ini dibedakan menjadi kelenjar mukosa,
kelenjar serosa, dan kelenjar seromukosa (campuran).
Menurut
Tadeus
(2009 : 10) Kelenjar eksokrin : adalah kelenjar tubuh yang dapat melepaskan
sekret melalui saluran kelenjar (duktus ekskretorius), misalnya kelenjar ludah
atau langsung dalam rongga alat berdekatan, misalnya pada kelenjar dinding
usus. Getah dari kelenjar eksokrin biasanya berupa lendir atau lilin selain itu
sekret yang dihasilkan juga
dapat berupa enzim,keringat, atau ludah bahkan ada juga yang sewaktu-waktu dapat mengeluarkan
sekret berupa racun. Sel-sel yang menghasilkan sekret tersebut
dinamakan eksokrinosit.
Kelenjar eksokrin uniseluler, misalnya : sel goblet (sel penghasilmukus pada usus halus dan
saluranpencernaan). Kelenjar
ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya
bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. Kelenjar eksokrin dapat
digolongkan menurut dasar tertentu. Kelenjar eksokrin dapat dibedakan
menurut jumlah sel, jenis sekret dan cara sekretori. Berdasarkan jumlah sel yang
menyusunnya, maka dapat digolongkan ke dalam :
a. Kelenjar uniseluler
Kelenjar jenis ini tidak memiliki saluran keluar, karena
biasanya terdapat pada epitel
permukaan, misalnya pada epitel usus sebagai sel piala.
b. Kelenjar multiseluler
BAB
III
METODE PRATIKUM
3.1 Waktu dan
Tempat
Pratikum
dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 12.30 WIB, Hari Kamis,
tanggal 01 Maret 2012. Bertempat di Laboratorium Biologi, Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas PGRI, Palembang.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan pada pratikum ini yaitu mikroskop. Bahan-bahan yang digunakan
dalam pratikum ini yaitu preparat apusan seperti: Preparat kelenjar eksokrin simpleks tidak
bercabang pada usus besar, Preparat
kelenjar eksokrin tubular simpleks bercabang di lambung, Preparat kelenjar eksokrin tubular
bergelung dikulit, Preparat
kelenjar eksokrin asinar kompleks pada kelenjar mamae, Preparat kelenjar eksokrin tubule asinar
kompleks pada kelenjar liur (parotis submandibular 2 sub lingual), Preparat kelenjar tubule asinar kompleks
pada kelenjar liur submaksilaris, dan Preparat
kelenjar endokrin di Pulau Langerhans pada pancreas, Preparat kelenjar endokrin
pada ovarium dan testis.
3.3 Cara Kerja
Adapun
cara kerja pratikum ini adalah : Siapkan
mikroskop, dan preparat-preparat apusan tersebut,
Letakkan preparat-preparat apusan tersebut satu persatu
diatas meja mikroskop, Amati bentuk preparat-preparat tersebut dan gambarkan
hasil pengamatan, Lengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, kemudian membuat pembahasan hasil pengamatan beserta kesimpulannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang
dilakukan, dapat diketahui cirri-ciri atau bagian-bagian jaringan kelenjar.
Bila dilihat dari hasil gambar yang didapat dari masing-masing bahan dapat
dijelaskan bahwa :
1. Gambar
I : kelenjar eksokrin simpleks tidak bercabang pada usus besar
(Sumber : Eroschenko 2003 : 19)
Epitel
Klasifikasi
permukaan Kingdom :
Animalia
Sel-sel Filum : Chordata
sekretoris Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Homonidae
Genus : Homo
Spesies : Homo sapiens
Deskripsi
:
Usus
besar terdiri atas membrane mukosa tanpa lipatan kecuali pada bagian distalnya
(rectum). Tidak terdapat vili pada bagian usus ini. Epitel yang membatasi
adalah toraks dan mempunyai daerah kutikula tipis. Kelenjar intestinal
Lieberkuhn adalah panjang dan ditandai oleh banyak sel goblet dan sedikit sel
argentafin. (Jun Queira C 1991 : 331)
2. Gambar
II : kelenjar eksokrin tubular simpleks bercabang di lambung
(Sumber : Eroschenko 2003 : 19)
Epitel
permukaan
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas
: Mamalia
Sel-sel Ordo : Primata
seketoris
Famili : Homonidae
Genus : Homo
Spesies : Homo sapiens
Deskripsi
:
Lambung merupakan segmen saluran
pencernaan yang melebar, yang fungsi utamanya adalah menambah cairan pada
makanan yang dimakan, mengubahnya menjadi bubur yang liat dan melanjutkan
proses pencernaan.masing-masing bagian lambung mengandung kelenjar-kelenjar
gastric dengan struktur yang berbeda, sedangkan gastric pit mempunyai morfologi
yang sama pada semua bagian lambung. Kelenjar-kelenjar gastri terletak dalam
lamina propria dan tidak pernah meluas melalui muskularis mukosa sampai kedalam
submukosa. Kardia merupakan pita serkuler sempit pada peralihan antara
esophagus dan lambung. Lamina proprianya mengandung kelenjar-kelenjar kardia
tubular simpleks bercabang. Bagian terminal kelenjar-kelenjar ini seringkali
bergelung dan sering mempunyai lumen yang besar. Sel-sel sekresi mereka
menghasilkan mucus.Kelenjar-kelenjar ini mempunyai struktus saam seperti kardia
bagian terminal oesofagus dan mengandung enzim lisosom. (Jun Queira C 1991 :
316)
3. Gambar
III : kelenjar eksokrin tubular bergelung dikulit
(Sumber : Eroschenko 2003 : 21)
Duktus
ekskretorius
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas
: Mamalia
Sel-sel
Ordo : Primata
sekretorius Famili :
Homonidae
Genus : Homo
Spesies : Homo sapiens
Deskripsi
:
Hal ini diperkuat oleh Gerrit
Bevelander (1988 : 215) Kelenjar kulit
terbagi menjadi dua yaitu kelenjar keringat dan kelenjar lemak. Kelenjar
keringat berbentuk tubula sederhana dengan bagian-bagian sekresi yang memuntir
atau bergelung. Bagian ini dapat terletak dalam jaringan subkutancus atau
dibagian yang lebih dalam dari korium dan berada dalam satu baris denag epitel kubis atau torak. Jun Queira C
(1991 : 389) Kulit adalah satu organ
yang paling berat, diamana kulit tersususn atas lapisan epitel yang berasal
dari ectoderm, epidermis, dan suatu lapisan jarinag peyambung yang berasal dari
mesoderm, dermis atau korium. Kelenjar kulit dibagi menjadi dua yaitu kelenjar
sebasea dan kelenjar keringat. Kelenjar sebasea merupakan kelenjar asiner yang
biasanya mempunyai banyak muara asinus dalam duktus yang pendek. Kelenjar
keringat merupakan elenjar simpleks, bergelung, tubulosa. Duktusnya tidak
bercabang dan lebih kecil garis tengahnay daripada bagian sekretois. Bagian
sekretoris kelenjar ini tertanam dalam dermis, bergaris tengah sekitar 0,4 mm,
dan dikelilingi oleh sel-sel mioepitel.
4. Gambar
IV : kelenjar eksokrin asinar kompleks
pada kelenjar mamae
(Sumber : Eroschenko 2003 : 21)
Duktus
Klasifikasi
ekskretorius Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Homonidae
Asini
Genus : Homo
sekretoris Spesies : Homo sapiens
Deskripsi
:
Tiap-tiap kelenjar mammae terdiri
atas 15-25 lobus ireguler jenis tubule alveolar kompleks yang fungsinya
mengekresi susu untuk member makanan pada bayi yang baru lahir. Tiap-tiap lobus
dipisahkan satu sama lain oleh jarinagn penyambung padat dan banyak jaringan
adipose dan benar-benar merupakan suatu kelenjar dengan saluran keluarnya
sendiri. Kelenjar ini timbul pada embrio manusia yang panjangnya 8 mm sebagai
suatu penebalan epidermis,”garis susu”. Kelenja mammae terdiri atas sinus-sinus
laktiferus dan duktus laktiferus yang banyak bercabang-cabang yang mempunyai
kelompokkan sel pada ujung-ujungnya. Kelenjar-kelenjar mmae mengalami
pertumbuhan ynag hebat selama kehamilan sebagai akibat proliferasi dan
percabangan-percabangan duktus laktiferus dengan akibat pembentukan tubulus dan
alveoli sekretoris aktif. (Jun Queira C 1991 : 484)
5. Gambar
V : kelenjar eksokrin tubule asinar kompleks pada kelenjar liur (parotis submandibular
2 sub lingual)
(Sumber : Eroschenko 2003 : 23)
Duktus ekskretorius
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Kelenjar
Filum : Chordata
sekretorius Kelas
: Mamalia
tubular Ordo : Primata
Kelenjar
Famili : Homonidae
sekretoris Genus :
Homo
asinar Spesies : Homo sapiens
Deskripsi
:
Menurut hasil pengamatan pada kelenjar liur
ditemukan kelenjar eksokrin tubuler asiner kompleks. Hal ini diperkuat oleh
Anonim2 (2011 : 4) Kelenjar tubulo-alveoler kompleks (Compound
tubulo-alveolar gland): Kelenjar ini mempunyai pars sekretoria berbentuk
alveoler dan beberapa saluran keluar yang bermuara dalam saluran keluar utama.
Contoh pada kelenjar parotis, kelenjar submandibularis. Menurut Rhezvolution (2008 : 1) Kelenjar saliva
yang utama adalah kelenjar parotis, submandibular, dan sublingualis. Hal ini diperkuat oleh Gerrit
Bevelander (1988 : 277) kelenjar sublingual adalah kelenjar campuran pada
manusia dan merupakan kelenjar utama yang terkecil. System saluran kelenjar
sublingual berbeda dengan kelenjar ludah lainnya karena saluran interkalernya
biasanya tidak ada sama sekali dan saluran bercorak atau saluran ludahnya
sedikit jumlahnya. Kelenjar ini bersifat mukosa.
Kelenjar parities adalah kelenjar
asinosa bercabang. Kelenjar submandibularis adalah kelenjar tubule asiner
bercabang. Bagian sekretorisnya mengandung sel-sel mukosa murni dan seromukosa.
Kelenjar sublingualis adalah kelenjar tubule-asiner bercabang. Akan tetapi dia
tidak mempunyai asini yang semata-mata dibentuk oleh sel-sel serosa,dan sel-sel
mukosa menyolok pada kelenjar sublingualis.
(Jun Queira C 1991 : 339)
6. Gambar
VI : kelenjar tubule asinar kompleks pada kelenjar liur submaksilaris
Unsur sekresoris
asinar
Jaringan ikat
Duktus ekskretorius
Sel
mukosa
Sel serosa
Duktus
eksretoris
Unsure sekretoris
tubular
Duktus eksretorius
(Sumber : Eroschenko 2003 : 23)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Homonidae
Genus : Homo
Spesies : Homo sapiens
Deskripsi
:
Menurut pengamatan yang dilakuakn
kelenjar tubule asiner kompleks terdapat pada kelenjar liur sbmaksilans. Hal
ini diperkuat oleh Gerrit Bevelander (1988 : 273) kelenjar submaksiler
merupakan kelenjar campuran, tetapi bandingan alveolus mukosa dan serosa
bervariasi pada berbagai spesies. Pada kelenjar subaksiler terdapat
saluran-saluran eksresi,sekresi dan interkaler,tetapi saluran interkalernya pendek
dan sulit dijumpai.
7. Gambar
VII : kelenjar endokrin di Pulau Langerhans pada pankreas
(Sumber : Eroschenko 2003 : 25)
Bagian
endokrin
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Bagian
Kelas : Mamalia
eksokrin Ordo :
Primata
Famili : Homonidae
Genus : Homo
Spesies : Homo sapiens
Deskripsi
:
Hal ini diperkuat oleh Gerrit Bevelander (1988 : 283)
Pulau Langerhans merupakan kumpulan sel-sel yang lahir sebagai pertumbuhan
keluar dari dinding saluran pancreas sewaktu kehidupan embrional. Pada pulau
langerhans ini tidak mengeluarkan sekresinya ke dalam tubulanya, melainkan memelihara sisa hubungannya melalui
suatu tali sel-sel yang tidak berlumen. Dimana pulau ini mengeluarkan sekresi
melalui gulungan tali-tali yang beranastomose dari sel yang tertembus oleh anyaman
kapiler. Hal serupa dikemukaan oleh Jun Queira C (1991 : 429) Pulau-pulau
Langerhans merupakan bagian endokrin pancreas dan tampak sebagai kelompokan
sel-sel yang berbentuk bulat yang terendam dalam jaringan eksokrin pancreas.
Jumlah sel-sel endokrin dalam pulau-pulau berbeda-beda, dan pada banyak
keadaan, tiap-tiap sel endokrin terselip di antara sel-sel eksokrin pancreas.
8. Gambar
VIII: kelenjar endokrin pada ovarium dan testis
Testis (Sumber : Eroschenko 2003 :
27)
Cortex
Ovarium (Sumber : Eroschenko 2003 :
27)
Bagian
endokrin
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo : Primata
Cortex Famili : Homonidae
Genus : Homo
Medulla Spesies : Homo sapiens
Deskripsi
:
Ovarium merupakan badan berbentuk
amandel bergaris tengah sampai 5 cm, lebar 1,5-3 cm dan tebal 0,6-1,5 cm.
Setelah ovulasi, sel-sel granulose dan sel-sel tekainternal yang tersisa dalam
ovarium membentuk kelenjar endokrin sementara yang dinamakan korpus luteum
(badan kuning). Testis merupakan kelenjar tubuler kompleks yang mempunyai 2 fungsi
reproduksi dan hormonal. Testes berkembang pada dinding dorsal rongga
peritoneum dan kemudian tersuspensi dalam skrotum di luar rongga abdomen pada
ujung funikulus sperma tikus, masing-masing membawa kantong serosa dari
peritonem yang dinamakan tunika vaginalis. Tunika ini terdisri atas lapisan
pariental pada bagian luar dan lapisan visceral pada bagian dalam, menutupi
tuninka albugenia pada sisi anterior dan lateral testis. (Jun Queira C 1991 : 468)
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pratikum maka dapat disimpulkan :
1. Kelenjar
eksokrin adalah kelenjar yang disekresikan melalui duktus yang disalurkan
melalui saluran permukaan epitel.
2. Kelenjar
endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki duktus sekresi dikeluarkan secara
langsung ke dalam pembuluh darah.
3. Bagian
dari kelenjar eksokrin adalah bagian secretor dan duktus kelenjar. Secretor
merupakan bagian sel yang bertanggung jawab untuk proses sekresi,sedangkan
duktus kelenjar adalah bagian yang berfungsi menyalurkan sekresi kebagian luar
kelenjar.
4. Kelenjar
tubuler sederhana terbagi menjadi kelenjar tubuler lurus (kelenjar usus besar),
kelenjar tubuler bergelung (glandula subdoripera), dan kelenjar tubuler
bercabang (glandula uterine).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1
2009. Epitel-kelenjar
Anonim2 2011.Kelenjar-Ludah
Bevelander, Gerrit & Rameley, Judit
A.1988.DASAR2 HISTOLOGI.
Jakarta.Erlangga : xii + 496 hlm
Hilda.2010.Kelenjar ludah
Huda,Syamsul.2011.Kelenjar Eksokrin
Junqueira,Luis.C
dan Carneiro, Jose.1991.HISTOLOGI DASAR.Adji
Dharma.-Ed.3-
Jakarta
: xii-496 hlm
Tadeus.2009.Histologi-Jaringan-Epitel
http://histologidrgtadeus.blogspot.com/2009/01/1-epitel-dan-kelenjar.html.Artikel.diakses 27/02/2012
Victor P.Eroschenko.2003.Atlas Histologi.EGC.Jakarta : xiv-361
hlm
Caesars Casinos - Dr.MCD
BalasHapusCaesars Casino has a number of table 오산 출장마사지 games including 강원도 출장마사지 blackjack, 구미 출장안마 poker, and roulette. The casino 광주광역 출장마사지 also has 광양 출장안마 a live dealer area. The casino also offers live